Harus Tahu! Ini Kendaraan Prioritas di Jalan Raya yang Harus Didahulukan di Indonesia

Bumenredjaabadi.co.id, Sebagai pengemudi yang bertanggung jawab, memahami aturan lalu lintas dan memberikan prioritas kepada kendaraan tertentu adalah langkah penting agar berkendara aman dan nyaman. Dalam artikel ini, kami akan membahas kendaraan prioritas di jalan raya yang harus didahulukan, tentunya dengan mengetahui hal ini, akan membantu agar kita menjadi pengemudi yang lebih sadar dan mematuhi aturan yang berlaku. 

Kita juga akan mengetahui peraturan undang-undang lalu lintas di Indonesia untuk memastikan Mitsubishi family tetap patuh dan sadar akan aturan lalu lintas. Hak utama penggunaan jalan raya diatur di dalam Pasal 134 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di mana ditetapkan urutan prioritas yang berlaku dalam berlalu lintas di jalan.

1. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas

Peraturan Lalu lintas di Indonesia : 

Menurut Pasal 107 UU No. 22 Tahun 2009, kendaraan darurat yang menggunakan sirine dan lampu isyarat berhak mendapatkan prioritas di jalan raya. Pengemudi diwajibkan memberikan jalan dan memberikan ruang yang cukup bagi kendaraan-kendaraan ini.

Mobil pemadam kebakaran di jalan raya memiliki prioritas tinggi karena tugas utamanya adalah menyelamatkan nyawa dan harta benda dari kebakaran serta memberikan bantuan dalam situasi darurat. 

Ada beberapa alasan mengapa mobil pemadam kebakaran diberikan prioritas di jalan raya:

Kecepatan Tanggap : Kebakaran dapat berkembang dengan sangat cepat, dan waktu sangat kritis dalam menanggapi situasi kebakaran. Mobil pemadam kebakaran harus dapat mencapai lokasi kejadian dengan secepat mungkin untuk mencegah penyebaran api dan memberikan pertolongan.

Keselamatan Warga: Kehadiran cepat mobil pemadam kebakaran dapat membantu menyelamatkan nyawa warga yang mungkin terjebak dalam kebakaran atau situasi darurat lainnya. Prioritas ini diutamakan untuk melindungi keselamatan publik.

Perlindungan Harta Benda: Selain melindungi nyawa, mobil pemadam kebakaran juga bertugas melindungi harta benda dari kerusakan akibat kebakaran. Dengan cepatnya respons, kerugian materi dapat diminimalkan.

Perangkat dan Peralatan Khusus: Mobil pemadam kebakaran dilengkapi dengan peralatan dan teknologi khusus untuk memadamkan api. Keselamatan dan efektivitas peralatan ini memerlukan akses yang cepat ke lokasi kejadian.

Koordinasi dengan Pihak Lain: Mobil pemadam kebakaran sering kali perlu berkoordinasi dengan pihak lain, seperti polisi dan layanan darurat lainnya. Prioritas tinggi memungkinkan mobil pemadam kebakaran untuk dengan cepat dan efisien bergerak menuju titik kejadian.

Undang-undang dan aturan lalu lintas memberikan prioritas tertinggi kepada kendaraan pemadam kebakaran selama operasi darurat. Pengemudi diharapkan untuk memberikan jalan dan mendahulukan mobil pemadam kebakaran sehingga mereka dapat mencapai lokasi dengan segera dan menjalankan tugas penyelamatan dengan efektif. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

2. Ambulans yang mengangkut orang sakit

Mobil ambulans yang mengangkut orang sakit diberikan prioritas di jalan raya karena beberapa alasan penting yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan pasien. Berikut adalah penjelasan kenapa ambulans harus didahulukan di lalu lintas:

- Waktu Kritis (Golden Hour)

Ambulans bertugas untuk merespons keadaan darurat medis dan menyediakan pertolongan secepat mungkin. Dalam banyak kasus, terutama pada kondisi kegawatdaruratan seperti serangan jantung atau kecelakaan serius, waktu sangat kritis. Prinsip "Golden Hour" menyatakan bahwa pasien memiliki peluang kesembuhan lebih baik jika mendapatkan perawatan medis dalam waktu satu jam setelah kejadian, dan prioritas di jalan raya membantu memastikan waktu respon yang cepat.

-Pertolongan Medis Darurat

Ambulans bukan hanya kendaraan pengangkut, tetapi juga dilengkapi dengan peralatan medis dan tenaga medis yang terlatih. Memberikan prioritas di jalan raya memungkinkan ambulans untuk mencapai pasien dengan cepat dan memberikan pertolongan medis darurat yang diperlukan sebelum pasien dibawa ke fasilitas medis.

–Stabilisasi Pasien

Ambulans memberikan layanan perawatan prahospital, termasuk stabilisasi pasien sebelum dibawa ke rumah sakit. Menunda perjalanan ambulans dapat mempengaruhi kemampuan untuk memberikan perawatan yang diperlukan dan memperburuk kondisi pasien.

- Koordinasi dengan Layanan Kesehatan Lainnya:

Ambulans seringkali harus berkoordinasi dengan rumah sakit atau layanan kesehatan lainnya. Prioritas di jalan raya membantu ambulans untuk mencapai tujuan mereka dengan cepat, memfasilitasi kerja sama yang efektif antara berbagai penyedia layanan kesehatan.

- Kewajiban Hukum

Di banyak yurisdiksi, undang-undang lalu lintas memberikan hak prioritas kepada ambulans selama tugas darurat. Ini mendorong pengemudi lain untuk memberikan jalan dan mendahulukan ambulans.

Dalam situasi kegawatdaruratan, memberikan prioritas kepada ambulans adalah langkah kritis untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan medis yang tepat waktu. Aturan lalu lintas dan perilaku pengemudi yang memahami pentingnya mendahulukan ambulans adalah langkah penting dalam menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat.

3. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas.

Kendaraan yang memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas, harus diberikan prioritas di jalan raya karena berbagai alasan. Alasan pertama bisa, Kecelakaan lalu lintas seringkali melibatkan cedera serius dan situasi darurat medis. Waktu sangat penting untuk memberikan pertolongan kepada korban kecelakaan. 

Kendaraan penyelamat yang dapat mencapai lokasi dengan cepat dapat memberikan bantuan medis dan evakuasi yang lebih efektif, terutama pada kondisi darurat yang membutuhkan penanganan segera.

Memberikan prioritas di jalan raya memungkinkan kendaraan penyelamat untuk memberikan perawatan dan stabilisasi awal kepada korban sebelum mereka dibawa ke fasilitas medis. Hal ini dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi risiko komplikasi.

Kendaraan penyelamat juga bertugas untuk melakukan evakuasi korban ke rumah sakit atau pusat perawatan medis terdekat. Prioritas di jalan raya memastikan mereka dapat mencapai tujuan dengan cepat dan membawa korban ke fasilitas medis sesegera mungkin.

Kendaraan penyelamat seringkali perlu berkoordinasi dengan layanan darurat lainnya, seperti polisi dan pemadam kebakaran. Prioritas di jalan raya memudahkan koordinasi antara berbagai penyedia layanan darurat.

Memberikan prioritas di jalan raya kepada kendaraan yang memberikan pertolongan pada kecelakaan mencerminkan prinsip kemanusiaan yang mendasari pertolongan dalam situasi darurat. Keselamatan dan kesehatan manusia menjadi prioritas utama. Berikut contoh kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas.

Ambulans

Ambulans adalah kendaraan darurat yang dirancang khusus untuk memberikan pertolongan medis darurat dan mengangkut pasien ke fasilitas medis. Ambulans harus mendapatkan prioritas tinggi di jalan raya untuk memberikan perawatan secepat mungkin kepada orang yang terluka atau sakit.

Kendaraan Pemadam Kebakaran:

Kendaraan pemadam kebakaran sering kali terlibat dalam pertolongan pada kecelakaan lalu lintas. Mereka tidak hanya memadamkan kebakaran, tetapi juga memberikan bantuan medis pertama dan berpartisipasi dalam operasi penyelamatan. Kendaraan ini juga memerlukan prioritas tinggi untuk tugas-tugas darurat.

Kendaraan Penyelamat atau Rescue Unit:

Unit penyelamat atau rescue unit adalah kendaraan yang dilengkapi dengan peralatan khusus untuk operasi penyelamatan, termasuk pemotongan logam (extrication) dan evakuasi korban. Kendaraan ini seringkali harus cepat mencapai lokasi kecelakaan, dan memberikan prioritas di jalan raya memastikan respon yang efektif.

Mobil Patroli Polisi dengan Peralatan Medis:

Beberapa kendaraan patroli polisi dilengkapi dengan peralatan medis darurat dan petugas yang terlatih dalam pertolongan pertama. Di beberapa negara, kendaraan ini mendapatkan prioritas untuk memberikan bantuan medis sebelum kedatangan ambulans.

Kendaraan Layanan Darurat Medis Lainnya:

Di beberapa daerah, terdapat kendaraan khusus layanan darurat medis yang dirancang untuk memberikan pertolongan medis cepat di jalan raya. Kendaraan semacam itu juga harus didahulukan.

4. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia.

Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia harus didahulukan di jalan raya karena adanya pertimbangan protokol, keamanan, dan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas resmi. Berikut adalah beberapa contoh maksud kendaraan pimpinan lembaga negara harus didahulukan:

Keamanan dan Perlindungan Pejabat Negara:

Kendaraan pimpinan lembaga negara seringkali dilibatkan dalam kegiatan resmi yang melibatkan pejabat negara atau tokoh penting. Memberikan prioritas di jalan raya memastikan keamanan dan perlindungan terhadap pejabat negara tersebut, mengurangi risiko potensial terhadap keamanan mereka.

Pelaksanaan Tugas Resmi : Pejabat negara memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas resmi yang seringkali melibatkan perjalanan antara tempat-tempat penting. Memberikan prioritas di jalan raya memungkinkan mereka untuk mencapai tujuan dengan cepat dan efisien.

Protokol dan Etika : Memberikan prioritas di jalan raya kepada kendaraan pimpinan lembaga negara mencerminkan protokol dan etika dalam tata cara kenegaraan. Hal ini menunjukkan penghormatan terhadap jabatan dan fungsi pejabat negara serta memastikan pelaksanaan tugas-tugas mereka berjalan dengan lancar.

Efisiensi dalam Pelaksanaan Tugas: Dengan memberikan prioritas di jalan raya, kendaraan pimpinan lembaga negara dapat menghindari kemacetan lalu lintas dan mencapai tujuan mereka dengan cepat. Hal ini mendukung efisiensi dalam pelaksanaan tugas-tugas resmi dan meminimalkan gangguan terhadap jadwal yang padat.

Wibawa dan Citra Negara: Memberikan prioritas kepada kendaraan pimpinan lembaga negara juga mencerminkan upaya untuk menjaga wibawa dan citra negara di mata masyarakat. Hal ini dapat memperkuat posisi negara di tingkat nasional dan internasional.

Penting untuk dicatat bahwa pemberian prioritas di jalan raya kepada kendaraan pimpinan lembaga negara harus dilakukan dengan pertimbangan yang bijaksana, dan kendaraan tersebut harus tetap mematuhi aturan lalu lintas umum untuk memastikan keselamatan dan keteraturan lalu lintas.

5. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara

Contoh kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing, serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara, yang harus didahulukan di jalan raya melibatkan pertimbangan protokol dan keamanan. Beberapa contoh termasuk:

Kendaraan Dinas Kedutaan Besar:   

Kendaraan yang digunakan oleh duta besar atau pejabat tinggi kedutaan besar suatu negara. Ini mencakup kendaraan yang mengangkut diplomat atau pejabat negara asing yang berkunjung.

Konvoi Pejabat Tinggi

Kendaraan yang membawa pejabat tinggi dari negara asing yang berkunjung, seperti kepala negara, kepala pemerintahan, atau pejabat tinggi lainnya. Konvoi ini mungkin termasuk kendaraan keamanan, kendaraan dinas, dan kendaraan pendukung lainnya.

Kendaraan Lembaga Internasional

Kendaraan yang membawa pejabat atau perwakilan lembaga internasional yang mengunjungi suatu negara. Contohnya adalah kendaraan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dana Moneter Internasional (IMF), atau organisasi internasional lainnya.

Kendaraan Tamu Negara

Kendaraan yang mengangkut tamu negara asing yang berkunjung dalam rangka kunjungan kenegaraan atau kegiatan diplomatik. Ini mungkin termasuk kendaraan yang membawa delegasi resmi dan pejabat negara tersebut.

Kendaraan Protokol

Kendaraan yang diidentifikasi sebagai kendaraan protokol, biasanya memiliki tanda-tanda khusus atau plakat yang menunjukkan status mereka sebagai kendaraan resmi. Kendaraan ini seringkali didahulukan di jalan raya sesuai dengan aturan protokol dan etika internasional.

Memberikan prioritas kepada kendaraan yang membawa pejabat atau tamu negara asing adalah tindakan diplomatik dan protokol yang umum dilakukan untuk mencerminkan penghormatan terhadap tamu dan hubungan antar-negara. Hal ini juga dapat memberikan perlindungan keamanan dan memastikan jalannya kunjungan kenegaraan dengan baik.

6. Iring-iringan pengantar jenazah.

Kendaraan yang membawa iring-iringan pengantar jenazah seringkali diberikan prioritas di jalan raya, dan ini didasarkan pada pertimbangan kemanusiaan dan budaya. Beberapa alasan mengapa kendaraan ini harus didahulukan melibatkan penghormatan terhadap jenazah dan keluarganya, serta pertimbangan etika dan tata cara dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa alasannya:

Kehormatan dan Penghormatan

Memberikan prioritas kepada kendaraan pengantar jenazah mencerminkan adanya penghormatan dan kehormatan terhadap jenazah yang meninggal dan keluarganya. Ini menciptakan suasana yang penuh dengan empati dan dukacita terhadap orang yang meninggal.

Rasa Empati

Kendaraan pengantar jenazah adalah bagian dari prosesi pemakaman yang melibatkan keluarga dan teman-teman yang berduka. Memberikan prioritas pada kendaraan ini adalah ekspresi empati dan dukungan terhadap keluarga yang sedang berduka.

Tata Cara Budaya dan Agama

Di banyak budaya dan agama, prosesi pemakaman dianggap sebagai suatu upacara yang sangat penting. Memberikan prioritas kepada kendaraan pengantar jenazah mencerminkan kepatuhan terhadap tata cara dan norma-norma budaya atau agama tertentu.

Pemakaman yang Tenang

Memberikan prioritas kepada kendaraan pengantar jenazah membantu menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih tenang dan teratur selama prosesi pemakaman. Ini memungkinkan keluarga dan teman-teman yang berduka untuk melaksanakan prosesi dengan tenang dan layak.

Hak Keluarga untuk Berduka dengan Tenang

Memberikan prioritas kepada kendaraan pengantar jenazah adalah cara untuk memberikan hak kepada keluarga untuk berduka dengan tenang tanpa adanya gangguan atau tekanan dari lalu lintas.

Hormat terhadap Kematian

Tindakan memberikan prioritas kepada kendaraan pengantar jenazah mencerminkan hormat terhadap siklus kehidupan dan kematian. Ini dianggap sebagai tanggapan empati terhadap pengalaman berduka keluarga.